Jumat, 08 Juli 2011

Langkah Sederhana Membuat Film

Berikut ini adalah langkah-
langkah sederhana membuat
skenario film:
1. IDE CERITA
Film itu sebuah cerita bergambar
dan bersuara. Karena sebuah
cerita, jadi kamu harus punya
cerita yang dianggap menarik
untuk difilmkan. Dari mana
datangnya ide? Ide banyak. Ada
di mana-mana. Tinggal kamu
buka lebar-lebar semua indera
kamu. Kamu bakal mendengar,
merasa, melihat, mengecap, dan
mencium ide.
2. SIAPKAN SINOPSISNYA
Sekalipun film dan cerpen atau
novel sama-sama sebuah cerita,
tetapi ada perbedaan.
Perbedaannya pada medium
yang digunakan. Seperti
disebutkan pada nomor satu,
film menggunakan medium
gambar dan suara. Sedangkan
cerpen dan novel menggunakan
medium teks.
Sementara sinopsis sendiri
memiliki arti penting dalam
pembuatan skenario, yaitu
sebagai pijakan. Kita akan
kesusahan bikin skenario bila
kita tidak tahu sinopsis ceritanya.
Akan sama sulitnya kita akan
bikin sinopsis bila tidak punya
ide cerita.
Bila yang kamu bikin bukan film
lepas (FTV/layar lebar), melainkan
sinetron, maka selain
menyiapkan sinopsis global,
kamu juga harus menyiapkan
sinopsis per episode yang tentu
saja lebih detail dibanding
dengan sinopsis global.
3. BIKIN LOGLINE/PREMIS
Logline atau premis bertujuan
untuk memperjelas film apa yang
kamu buat. Logline sejenis iklan.
Logline yang bagus akan
menarik orang untuk menonton
film yang kita buat. Agar mudah
membuat logline, Richard
Krevolin memberikan pola
kalimat sebagai berikut:
bagaimana jika…… dan
kemudian……. Contoh:
bagaimana jika orang yang kamu
siksa adalah orang yang akan
menolong kamu dan kamu tidak
tahu. Kalimatnya dibikin
sederhana menjadi: yang kamu
siksa adalah penolongmu yang
tidak kamu ketahui.
Untuk lebih jelas tentang logline,
kamu bisa melihat cover-cover
film. Di sana ada kalimat-kalimat
yang menarik. Itulah logline atau
premis.
4. TREATMEN
Treatmen ini pembabakan.
Sebuah film umumnya tiga
babak. Sinopsis itu harus dipecah
ke dalam tiga babak ini. Babak
pertama sebagai pengenalan
seting, tokoh, dan awal
masalahnya. Babak kedua
sebagai bagian berkecamuknya
masalah. Babak ketiga sebagai
penyelesaiannya.
Yang tiga babak ini disebut
dengan struktur tiga babak (tree
acts structure). Ada juga yang
disebut struktur sembilan babak
(nine acts structure), sebagai
pengembangan dari yang tiga
babak. Yang sembilan babak ini
terdiri dari:
· Babak 1: kejadian buruk menimpa
orang lain.
· babak 2: pengenalan tokoh utama
(protagonis).
· Babak 3: kejadian buruk menimpa
protagonis, atau terlibat/
dilibatkan kepada masalah orang
lain pada babak 1.
· Babak 4: protagonis dan antagonis
· Babab 5: protagonis berusaha
keluar dari masalah
· Babak 6: protagonis salah
mengambil jalan
· Babak 7: protagonis mendapat
pertolongan
· Babak 8: protagonis berusaha
keluar dari masalah lagi
· Babak 9: protagonis dan antagonis
berperang, menyelesaikan
masalahnya
5. OUTLINE SCENE/SCENE PLOT
Sekarang saatnya membuat
outline scene/scene plot. Outline
scene/scene plot adalah rencana
peristiwa-peristiwa yang akan
diambil (disyut). Pembuatan
outline scene/scene plot akan
mempermudah pembuatan
skenario.
Contoh:
1. Lisa pamit kepada
orangtuanya untuk pergi ke
Jakarta.
2. Arman, pacar Lisa, sedang
menyiapkan rencana menculik
Lisa.
3. Dst
6. BIKIN SKENARIO!
Ini contoh skenario:
SANG PRABU
Datang Untuk Kembali
Cerita : Yul Andryono
Skenario : Gola Gong
Fade In
Act 1
01. EXT. TAMAN SARI-PAGI (HARI 1)
Pemain: Kepengen, Putri Malaka,
Roh Deni
Kepengen memergoki PUTRI
MALAKA sedang bersedih hati.
Kepengen menanyakan
kesedihannya. Putri malaka
bermuram durja.
Tanpa mereka sadari, roh deni
hadir di sini. Mendengarkan
percakapan mereka.
KEPENGAN:
Haiya, kenapa putli owe yang
cantik ini belmulam dulja?
ROH DENI:
Haiya, putli sedang sedih.
Kasihan… ini salahku juga!
PUTRI MALAKA:
Bagaimana Ay tidak sedih?
Sekarang Ay tak punya datang!
Gusti Prabu belum nyariin Ay
punya dayang! Padahal gengsi
seorang putri itu ada pada
seorang dayang!
Dialog dan seterusnya….
CUT TO
02. INT. PENDOPO ISTANA – SIANG
(HARI 2)
Pemain: Prabu, Putri Malaka,
Woro Denok, Putra Mahkota, Selir,
Permaesuri, Mahapatih, Para
Punggawa, Dayang
Prabu duduk di singgasananya.
Permaisuri di sebelahnya. Woro
Denok dengan genit duduk
sambil memegang Putri Mahkota.
PRABU:
Siang ini sengaja kukumpulkan.
Pertemuan ini atas permintaan
Putri Bunga Seroja dari Kerjaan
Malaka…
Dst
CUT TO
03…………….
04………………….
FADE OUT
Keterangan:
Fade In : Cerita dimulai
Act 1 : Babak 1
01 : Scene 1 (secene [pemandangan]= potongan
peristiwa)
EXT : Exterior (peristiwa terjadi di
luar), INT=interior
Taman Sari : Lokasi peristiwa
Pagi : Waktu kejadian
Hari 1 : Hari kejadian (untuk
membedakan kostum dll)
Pemain: ….. : Pemain yang main
pada film
Kepengen…. : Deskripsi peristiwa
Kepengen: Haiya : Dialog
CUT TO : Pemisah antar scene.
Fade Out : Tanda cerita sudah
usai
Selain Cut To masih ada
turunannya spt: intercut to,
disslove to, paralel cut to, dll
PERTANYAAN PENTING
Ada 7 pertanyaan penting yang
harus dijawab penulis skenario
agar skenarionya bagus. Tujuh
pertanyaan itu ialah:
1. Siapa tokoh utamanya?
2. Apa yang diinginkan oleh tokoh
utama?
3. Siapa antaginisnya? Apa hal yang
menghalangi tercapainya
keinginan protagonis?
4. Bagaimana protagonis bisa
mencapai keinginannya?
5. Apa pesan yang ingin kamu
sampaikan dalam cerita itu?
6. Bagaimana kamu nyeritain cerita
itu?
7. Bagaimana perubahan nasib
tokoh-tokohnya?
Itulah “prosedur” penulisan
skenario film. Lebih jelasnya
kamu bisa baca pada buku-buku
panduan menulis skenario.
BAHAN REFERENSI BACAAN:
Gola Gong, Menulis Skenario Itu
(Lebih) Gampang
Richard Krevolin, Rahasia Sukses
Skenario Film Box Office
Sony Set, Jangan Cuma Nonton,
Jadilah Penulis Skenario
Profesional